Presiden FIA Klarifikasi Pernyataan Kontroversial Soal Pembalap F1

Dalam wawancara baru-baru ini dengan GrandPrix247, p🎃residen baru FIA menggunakan Hamilton, Vettel dan Norris sebagai contoh bahwa pembalap F1 tidak boleh "memaksakan keyakinan mereka" dalam olahraga.
Juara dunia beberapa kali Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel telah menjadi dua pembalap F1 yang paling blak-blakan dalam menyuarakan pendapat mereka tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah hak asasi manuꦕsia, lingkun🐷gan, serta menjadi sekutu komunitas LGBTQ+.
Sementara itu, Norris dari McLaren telah membuka diri tentang perjuangannya melawan kecemasan ketika ia melakukan debut F1 dalam upaya untuk🍨 membantu lebih banyak orang berbicara tentang kesehatan me▨ntal mereka.
- Ba꧟ku Street Circuit Ingin Sejajar dengan🍎 Trek Tradisional F1
- Preview F1 GP Azerbaijan: Semua Mata Tertuju ke Pere🤪z
- Lewis Hamilton🌱 Produseri Film F1 y🍒ang Dibintangi Brad Pitt

Meskipun dia tidak merujuk langsung ke wawancara, Ben Sulayem membuat pernyataౠan🧸 di media sosial menjelang Grand Prix Azerbaijan akhir pekan ini di Baku.
“Sebagai seorang pembalap, saya selalu percaya pada olahraga sebagai katalis kemajuan dalam masyarakat,” tuli🅺snya di Twitter.
“Itulah mengapa mempromosikan keberlanܫjutan, keragaman, dan inklusi adalah prioritas utama dari mandat saya. Dengan cara yang sama, saya menghargai komitmen semua pembalap dan juara untuk masa depan yang lebih baik.”
Apa yang dikatakan Ben Sulayem?
Menurut GrandPri﷽x247, Ben Sulayem dikutip mengatakan: "Niki Lauda dan Alain Prost hanya peduli tentang mengemudi. Sekarang, Vettel mengendarai seped♐a pelangi, Lewis bersemangat tentang hak asasi manusia dan Norris membahas kesehatan mental.
"Semua orang memiliki hak untuk berpikir. Bagi saya, ini tentang memutuskan apakah k🐻ita harus memaksakan keyakinan kita pada sesuatu ꩲdi atas olahraga sepanjang waktu.
"Saya dari budaya 👍Arab, saya internasional dan Muslim. Saya 🌼tidak memaksakan keyakinan saya pada orang lain? Tidak mungkin! Tidak pernah. Jika Anda melihat operasi saya di UEA: 16 kebangsaan! Sebutkan satu federasi yang memiliki banyak kebangsaan.
"Di atas, ad🌌a lebih dari 34% wanita dan 7 agama. Dan bahkan lebih banyak orang Kristen daripada Muslim. Saya bangga karena itu menciptakan kredibilitas dan prestasi.
"Tapi apakah saya pergi dan menyatakan 𓂃keyakinan saya? Tidak. Aturannya ada, ba🔯hkan sekarang ada masalah ketika datang ke - misalnya - perhiasan, saya tidak menulis itu."


Joining ltxcn.top in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most ꦐof the Indonesi♈an articles on the site.