Red Bull Klaim Enam Tim Berpeluang Melanggar Cost-Cap F1 2022

Setelah menyetujui ABA (Accepted Breach Agreement) dengan FIA selaku badan pengatur F1, Red𓆉 Bull didenda $7 juta serta pengurangan 10% dalam jatah pengujian aerodinamika selama 12 bulan ke depan karena melebihi cost-cap musim 2021, yang dipatok di $145 juta.
Red Bull menjadi satu-satunya tim yang melakukan pengeluaran berlebih selama musim kemenangan gepar pertama Max Verstappen, dengan ke💮lebihan diketahui mencapai $2,1 juta.
Namun, penasihat Motorsport Red Bull ꧑Helmut Marko mengklaim ൲enam rival F1 mereka berpotensi melanggar cost-cap untuk musim 2022, yang dipatok bahkan lebih rendah di $140 juta.
“Saya pikir situasi saat ini adalah enam tim berada di atasnya,” kata Marko kepada Auto Motor Und Sport Jerman.
"Inflasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihitung sejauh itu. Apalagi dengan🎀 biaya energi."

Meragukan dampak cost-cap F1
Daꦫn Marko tidak yakin r🍸egulaso cost-cap F1 memiliki dampak yang diinginkan.
“Selama ini cap budget ti📖dak ada perubahan sama sekali,” imbuhnya. “Kenapa ke depan harus berbeda? Tinggal dikembangkan lebih baik lagi.
"Tentu saja, kamiꦫ terpengaruh oleh fakta bahwa kami memiliki waktu wind tunnel yang lebih sedikit karena kami memenangkan kejuaraan konstruktor.
“Sekarang k🧸ami harus melakukan setiap tes dengan benar. Tetapi pada akhirnya itu selalu tergantung pada kualitas staf.”
Pada bul♌an Juli, batas anggaran 2022 meningkat se💃besar 3,1 persen sebagai akibat dari krisis inflasi global, tetapi Red Bull yakin beberapa tim mungkin masih melanggar aturan. Namun, mereka yakin bisa menghindari kesalahan yang sama.
"Bahaya untuk 2022 adalah bahwa mungkin ada enam tim y💯ang melanggar batas," kata kepala tim Red Bull Christian Horner. “Harga energi memang eksponensial, tapi untungnya kami terlindungi dari itu.
“Tetapi ada kemungkinan bahwa beberapa tim, yang banyak di antaranya telah menyat𓄧akannya dalam rapat komisi F1, akan memecahkan batas tahun ini.
“Kami ti♓dak percaya bahwa kami akan memecahkan batas pada ♍tahun 2022, tetapi hukuman ini menjadi preseden untuk masa depan. Jadi jika Anda mendapatkan 10% untuk pelanggaran 0,37%, apa pelanggaran 5% itu?”

Joining ltxc𒈔n.top in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Dไerry oversees most of the Indonesian articles on the site.