Alonso Tidak Menyesal dengan Pemilihan Tim Selama di F1

Terlepas dari b൲akatnya yang luar biasa, Fernando Alonso hanya memiliki 32 kemenangan dan dua gelar dunia atas naman💞ya.
Jওika ayunan tujuh poin menguntungkannya selama tiga musim, dia akan menjadi juara lima kali.
Kekeringan kemenangan Alonso berla♒ngsung lebih dari satu dekade, sementara kemenangan g൲elar terakhirnya terjadi pada tahun 2006.
Banyak yang mempertanyakan langkah karir Alonso, terutama keputusanny꧑a meninggalkan Ferrari untuk McLaren-Honda.
Dia juga berselisih dengan McLaren pada 2007 sebelum bergabung kembali dengan 🌠Renault, yang bukan penantang gelar.
Peralihan terakhirnya dari Alpine ke Aston Martin telah terbukti menjadi salah satuཧ yang t♕erbaik, mencetak podium reguler di paruh pertama tahun ini.
Berbicara dalam konferensi 🧸pers FIA, ﷺAlonso menegaskan bahwa dia tidak menyesal dengan pemilihan timnya.
"Saya tidak akan mengubah apa pun🅘," katanya. “Saya tidak menyesali apapun. Tidak ada yang memiliki bola kristal untuk mengetahui ꧃kinerja tim di tahun berikutnya.
"Ketika saya menin🅺ggalkan Renault [pada tahun 2006], yang merupakan keputusan pไertama, saya bergabung dengan McLaren dan pada musim itu kami berjuang untuk kejuaraan dunia jadi dalam hal seberapa kompetitif kami, itu adalah hal yang baik, langkah yang bagus.
“Saya bergabung dengan Ferrari [pada 2010] dan saya rasa tidak ada pembalap yang akan menolak tawaran dari Ferrari dan bergabung dengan tim itu. Kami bertarung untuk tiga ke꧃juaraan selama lima tahun saya di sana. Kemudian saya bergabung dengan McLaren-Honda yang merupakan proyꦚek yang menurut kami menarik dan bertenaga - tidak berhasil.

“Oke, itu bisa terjadi dalam olahraga. Saya berhenti dari F1 karena terlalu banyak hal yang ada di kepala saya, terlalu banyak tantangan yang ingin saya coba. Itu adalah waktu yang luar biasa dalam karir saya untuk mencoba balapan Endurance, Dakar dan Indy, semuꦍanya dengan kesuksesan yang sangat baik juga.
“Senang untuk itu dan kemudian saya kembali ke F1 dengan apa ⛄yang selalu saya anggap sebagai keluarga saya di Alpine, di Renault, dan sekarang keputusan terakhir yang menurut pendapat semua orang adalah yang🅰 terburuk untuk pergi ke Aston Martin, itu bisa dibilang adalah yang terbaik dalam karir saya.
“Itu menunjukkan sulꦫitnya memilih tim dan kurangnya pengetaꩲhuan yang dimiliki setiap orang di rumah.”

Joining ltxcn.top in 2021 as an Eꦓditor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.