Valtteri Bottas: Ban dingin pada putaran terakhir Q3 berarti 'permainan berakhir'
Valtteri Bottas menyalahkan kegagalannya memperbaiki lap terbang terakhirnya selama kualifikasi🎶 untuk Gra😼nd Prix Monaco karena ban yang terlalu dingin.
Pembalap Finlandia itu tampaknya akan melanjutkan rekor posisi terdepan berturut-turut menjadi empat balapan setelah memegang keunggulan 0,2 detik 🐼atas rekan setim Mercedes Lewis Hamilton setelah putaran pembukaan Q3.
Tapi Hamilton⛎ melakukan upaya terakhir untuk merebut pole hanya 0,086 detik, sementara Bottas tidak dapat meningkatkan waktunya setelah lap persiapan bannya terhalang oleh lalu lintas.
“Kami bangga lagi mendapatkan satu-dua lagi, itu benar-benar mengesankan tetapi perasaan saya saat 💮ini adalah bahwa saya sang𒆙at kecewa dengan kualifikasi,” kata Bottas.
“Saya benar-benar merasa memiliki kecepatan hari ini dan merasa sangat baik di dalam mobil, sepanjang hari. Pada putaran pertama saya merasa masih ada 0,2 atau 0,3 detik yang bisa saya💙 tingkatkan, jadi saya seharusnya melakukan pekerjaan yang lebih baik pada pu✤taran pertama.
“Pada putaran kedua saya memiliki cukup banyak lalu lintas di lap keluar, saya harus keluar jalur di beberapa tempat dan kemudian banꦜ tidak bekerja pada awal lap kedua.
"Masalahnya bagi saya adalah lalu lintas di putaran luar," tambahnya. “Ada beberapa mobil yang membuat saya terjebak di belakang dan saya harus keluar jalur, dan ada sedikit debu ♓di ban. Jika Anda tidak bisa mendapatkan suhu pada ban di trek ini, itu sangat penting.
“Sudah di T1 saya merasa ban tidak ada di sana dan saya melaju lebih lambat dan꧋ lebih lambat di tikungan b🌊erikutnya, sampai saya mendapatkan kejutan besar saat keluar dari Tikungan 8 - itu saja.
"Saya melihat di layar lebar, saat melewati Kolam Renang, Lewis berhasil meningkatkan waktunya, jadi saya tahu bahwa permaina🐎n telah berakhir."
Bottas tid🌸ak kehilangan harapan untuk mengalah♈kan Hamilton untuk meraih kemenangan di Monte Carlo, tetapi dia mengakui akan ada peluang terbatas untuk maju, menyoroti jangka pendek menuju Tikungan 1 sebagai "sebuah peluang".
“Anda selalu mengincar start yang bagus tapi di sini jaraknya sangat pendek dari awal hingga tikuꦑngan pertama, jadi peluangnya tidak banyak,” jelasnya.
“Jelas tujuannya adalah untuk melakukan awal yang baik dan, sebagai sebuah tim, kami ingin menjadi satu-dua lagi dan bagi saya itu akan menjadi tentang menunggu p𓄧eluang dalam balapan.”