Carlos Sainz dan rekan setimnya Charles Leclerc mendapat kesempatan untuk mengendarai Ferrari F1🦋-75♈ minggu lalu di Markas Fiorano dalam demo run setelah peluncuran tim.

Semua tim diizinkan untuk melakukan Shakedown dengan mobil baru mereka - ܫsesi 100 km dengan ban show - untuk memastikan mobil bekerja dengan benar sebelum tes pra-musim.

Barcelona memulai rangkaian tes pra-musim, dengan trek Spanyol menjadi pilihan populer selama bertahun-tahun karena layout treknya yang terdiri darꦐi berbagai tikungan kecepatan tinggi, kecepatan sedang, dan kecepatan rendah.

Dapat mengonfirmasi, kami sedang jatuh cinta

— Scuderia Ferrari (@ScuderiaFerrari)

Ferrari akan berharap F1-75 mengantar tim menuju gelar per🎶tama sejak 2008 ketika memenangkan kejuaraan konstruktor dengan Felipe Massa dan Kimi Raikkonen.

Tim belum pernah memenangkan kejuaraan pembalap sejak 2007, sem𝓰entara 🗹kemenangan terakhirnya terjadi pada 2019 bersama Sebastian Vettel di Singapura.

Meskipun kurang berhasil, tahun 2021 adalah tahun yang kuat bagi tim Italia karena bangkit ke posisi ket🍒iga dalam klasemen, mengalahkan McLaren.

Carlos Sainz beradaptasi dengan tim dengan baik, mencetak beberapa podium dalam perjalanannya 🌠untuk finis di urutan kelima dalam kejuaraan pebalap - hany🐓a di belakang Max Verstappen, Lewis Hamilton, Valtteri Bottas dan Sergio Perez.

Leclerc menunjukkan kilasan kecemerlangan seperti pole posit🍌ion-nya di Monaco dan Baku, atau kemenangannya yang nyaris di Silverstone.

Dengan susunan pembalap kuat Ferrari, itu akan 🌞menjadi kekuatan serius di kedua kejuaraan jika konstruktor F1 paling sukses menghasilkan mobil hebat pada 2022.