Aleix Espargaro Sempat 'Tidak Tahan' Berdiri di Hadapan Marc Marquez

Aleix Espargaro yang b⭕aru saja pensiun dari MotoGP mengungkap banyaꦿk hal tentang hubungannya dengan Marc Marquez.

Marc Marquez, Gresini Ducati, MotoGP 2024
Marc Marquez, Gresini Ducati, MotoGP 2024
© Gold and Goose

Aleix Espargaro mengakui bahwa ia sempat "tidak tahan" dengan Marc Marquez pada tahun-tahun awal karier MotoGP-nya karena rivalitas yang dimili👍ki Marc dengan adiknya, Pol Espargaro.

Marquez dan Pol Espar♎garo merupakan rival berat di kategori bawah balap Grand Prix, namun persaingannya mulai mereda di MotoGP.

Ketika Espargaro menan🍸datangani kontrak dengan Honda untuk musim 2021, muncul pemikiran bahwa ketegangan akan kembali berkobar.

Akan tetapi, masalah cede🦋ra yang terus menerus dialami Marquez dan perjuangan pe✃rforma Espargaro selama dua musim bertugas membuat persaingan tersebut tidak pernah terjadi lagi.

Berbicara dalam dokumenter DAZN tentang saudara Espar✨garo, Aleix mencap Marquez sebagai pembalap paling berbakat yang pernah ada di MotoGP - meskipun awal🐷nya mengakui sangat tidak menyukainya.

“Saat saya masih kecil, ไidola saya adalah Valentino Rossi,” katanya.

“Saya lebih tua dari Marc Marque🌊z. Marc belum ada, jadi bisa datang dan balapan dengan Valentino sungguh mengesankan.

“Marc dan saya bertukar helm dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah menderita dan mengej෴arnya sepanjang ka𓄧rier saya.

“Saya rasa tidak ada pembalജap yang lebih berbakat di seluruh kejuarඣaan ini.

“Pada awal karierku, aku bahkan tak tahan padanya, karena dia adalaღh kelꦏemahan [musuh besar] adikku!”

Pol♈ Espargaro mengundurkan diri dari balapan pada akhir tahun 2023 setelah men🦂galami cedera serius akibat kecelakaan di putaran pembukaan musim, dan mengambil peran sebagai pebalap penguji KTM.

Aleix Espargaro pensiun dari dunia balap pada akhir musim 2024 sebagai pemenang Grand Prix tiga kali. Ia bergabung🎀 dengan Honda sebagai pebalap penguji untuk tahun 2025.

Ketika merenungkan karier balapnya, Espargaro ber🎀kata: “Jika saya bangga akan sesuatu, itu adalah karena saya tidak menjadi seorang munaf🔥ik.

“Saya mampu bersikap sang💃at setia pada diri saya sendiri dan selalu menunjukkannya, baik dalam hal baik mau🃏pun buruk.

“Saya sudah seperti ini s𝓀epanjang karier olahraga saya, sangat temperamental.

"Mungkin saya sed🅘ikit lebih mudah marah. Ada saat-saat ketegangan yang sulit diatasi dan itu salah satu [kekurangan] saya.

“Saya selalu membuat orang-orang yang paling dekat dengan saya dan yang paling saya cintai membayar 🅷kemarahan dan amukan saya.

“Kepercayaan itu, baik atau buruk, telah menuntun saya m🐈elakukan kesalahan dan itu akan selalu menghantui saya.”

Read More