Rea Ungkap Pelecehan di Media Sosial Setelah Magny-Cours 2021

Dalam musim pertarungan gelar yang benar-benar epic melawan Toprak Razgatlioglu, Jonathan Rea harus rela kehilangan titel WorldSBK untuk pertam🍷a kalinya sejak 2015.
Setelah bertahun-tahun suk🍷ses bersama Kawasaki yang berlanjut hingga 2022, Rea membahas sebuah insiden yang menempatkannya berada di 'tempat🌳 yang sangat buruk' secara mental.
Itu terjadi di Magny-Cours, salah🐭 satu putaran paling mendebarkan tahun lalu, juga menjadi momen di mana Razgatlioglu berpeluang meraih sapu bersih pertamanya, memenangi tiga balapan di akhir pekan.
Namun, itu tidak terjadi karena sಞebuah video kemudian ditangkap oleh juru kamera Dorna, menunjukkan Rea dan kepala kru Pere Riba mendiskusikan pelanggaran track limit yang dilakukan oleh Razgatlioglu dalam balapan Superpole.
Razgatlioglu, yang memang melewati cat hij𒊎au di lap terakhir saat memimpin, awalnya🎃 meraih kemenangan dengan selisih tipis, namun kemudian dibatalkan.
memanggil Pere Riba untuk mengobrol tentang batas lintasan pada putaran terakhir Balap Superpole... — WorldSBK (@WorldSBK)Video yang 𝄹dirilis oleh Dorna [pemegang hak komersial dan TV eksklusif untuk WorldSBK] terbukti jadi pemicu untuk membalikkan hasil. Namun hal ini berdampak buruk bagi Rea, yang mendapat cibiran dari media sosial karena dianggap sebagai 'penjahat sejati'.
Berbicara di BBC Bike Podcast, Rea mengingat kejadian itu dengan m🌜engatakan: “Saya bisa melihat dia berada di lapangan, itu jelas, da💛n saya berjuang untuk poin.
"Ini adalah kejuaraan dunia yang dipertaruhkan, saya tidak berlatih keras, membuat pengorbanan me𝄹ngenai waktu keluarga saya da꧂n mempertaruhkan hidup saya, semuanya, hanya untuk menerima seseorang mengambil keuntungan dari suatu situasi.
- Belum Membahas Kontrak꧃, Rea Siap Hengkang dari 🍸Kawasaki?
- Apakah Bautista Jadi P🐬embeda dala🌄m Perburuan Gelar Ducati?
- Tak Punya Ke💧cepatan Sepanjang Hꦗari Minggu, Rea Frustrasi
"Tim dan pab𒁃rikan saya tidak memberikan jutaan euro setahun ke dalam olahraga agar saya menerimanya.
"Dorna melemparkan saya ke bawah bus sedikit, memasukkan kata-kata ke dalam mulut saya dalam sebuah video. Jika itu tidak keluar, itu akan baik-baik saja. ♛Mereka melukis saya sebagai penjahat sejati dan juga tidak terlalu menyesal tentang hal itu.
![Jonathan Rea, Pere] Riba dan Fabien Foret, balapan Misano WorldSBK1, 11 Juni](http://cdn.ltxcn.top/pa/3115635.0008.jpg?width=400)
Rea menjadi pembalap WorldSBK terbaru yang menerima ancaman pembunuhan…
"Saya sedang dalam perjalanan pulang sendiri dan memeriksa Instagram say𝓀a. Pasangan saya telah memasang kutipan ras umum dan ada 500 komentar dalam waktu satu jam setelah posting ... satu seperti 'kamu akan mati', 'kami tahu di mana kamu tinggal', 'kamu ini dan kamu itu'. Saya merasa tidak enak.
"Saya tersedot ke dalam membaca semua komentar buruk ini. Saya sangat beruntung dengan penggemar saya, saya biasanya mendapatkan 95% cinta dan 5% benci tetapi kali inᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚ𒀱ᩚᩚᩚi sebaliknya, jadi saya tidak berada di tempat yang bagus."
T🐠erlalu umum saat ini, media sosial telah menjadi pl✨atform yang menampung kritik, pelecehan, dan tudingan yang ekstrem.
Ya, ini adalah alat yang hebat untuk beberapa orang dan di mana reputasi dan karier dapat tumbuh, namun 🀅bisa juga reputasi yang sudah terbangun sedemikiaꦺn lama menjadi hancur karena sedikit kesalahan, atau bahkan penggiringan narasi.
Garrett Gerloff, yang baru-baru ini berbicara dengan ltxcn.top dalam sebuah wawa♏ncara eksklusif, juga mengungkapkan bagaimana penyalahgunaan media sosial memengaruhinya musim lalu setelah bertemu dengan R🌠azgatlioglu di Assen.

Joining ltxcn.top in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the In🐽donesian articles on the site.