GPDA Merasa FIA Bisa Tangani Larangan Perhiasan F1 dengan Berbeda

Chairman Grand Prix Driver Association Alex Wurz mengatakan larangan perhiasan di F1 adalah hal tepat, namun merasa FI dapat mengambil pendekatan berbeda untuk masalah tersebut.
(L to R): Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 and Pierre Gasly (FRA) AlphaTauri in the FIA Press Conference. Formula 1
(L to R): Lewis Hamilton (GBR) Mercedes AMG F1 and Pierre Gasly (FRA) AlphaTauri in the FIA…

Lewis Hamilton berselisih dengan FIA setela♏h direktur balapan baru Niels Wittich mengingatkan para pebalap tentang larangan memakai perhiasa💞n saat berlaga di F1.

Juara dunia tujuh kali itu mendapat dispensasi dua balapan untuk menghilangkan tindik hidung yang menurutnya tidakဣ dapat dihilangkan tanpa o൩perasi. Namun, ia menekankan pada Grand Prix Miami bahwa dirinya tidak berniat mematuhinya meski ada kemungkinan penalti.

"Saya mendapat pengecualian di sini, saya akan mendapatkan pengecualian untuk sisa tahun ini. Cincin kawin diperbolehkan," Hamilton, yang setuju untuk melepas anting-antingn෴🦹ya di dalam mobil, menjawab ketika ditanya apakah dia akan mematuhi peraturan.

Sementara ketua GPDA Wurz, yang pernah membalap di Benetton, McLaren dan Williams selama kariernya di F1, telah mendukung keputusan tersebut ♉dengan alasan keamanan. Namun, pria Austria itu merasa pesan itu bisa disampaikan dengan lebih sensitif.

Toyota Gazoo Racing - Alex
Toyota Gazoo Racing - Alex

"Ini adalah a꧃turan untuk alasan yang tepat," kata Wurz kepada Reuters.🦂 "Saya mungkin akan menyukai pendekatan yang sedikit berbeda tentang cara menyampaikan pesan.

"Saya tidak ingin berakhir di sepak bo⛦la di mana ada lebih banyak tangan di𝔍 udara dan pelecehan verbal ... Anda harus bekerja sama. Ini gaya yang saya lebih suka dalam kasus ini."

Selain larangan perhiasan, FIA juga menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pemakaian pakaian dalam non-komplain sebagai bagian dari doronga🀅n baru untuk memberantas pelanggaran ringan pengemudi.

Wu💯rz mengingat ceramah yang dia hadiri ketika dia masih muda yang diberikan oleh mantan pembalap Denmark Kris Nissen, yang selamat dari kecelakaan mobil sport di Jepang pada tahun 1988.

"Dia menunjukkan t💙ubuhnyꦫa dan berkata 'lihat ini'," kata Wurz.

"Baginya hal yang paling menyakitkan setelah kebakaran, dan itu bukan api yang lama, adalah karet [elastis] di celana normalnya terbakar ke dalam kulit. Dia berkata [itu] selama bertahun-ta🌊hun penderitaan dan rasa sakit. 🎐Dan itu mendidik saya.

"Saat ini saya ♐mengatakan saya tidak ingin menjalani konsekuensi ini, hanya untuk [tidak] melepas celana dan memakai cel♌ana dalam tahan api. Begitu juga dengan perhiasan."

Lewis Hamilton (GBR) ) Mercedes AMG F1 dalam Konferensi Pers FIA. Kejuaraan Dunia Formula 1, Rd 5, Miami Grand Prix,
Lewis Hamilton (GBR) ) Mercedes AMG F1 dalam Konferensi Pers FIA. Kejuaraan Dunia Formula 1,…

Hamilton menghadapi ancaman penalti di Monaco

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Daily Mail, presiden FIA Mohammed Ben⭕ Sulayem menegaskan bahwa Hamilton akan menghadapi hukuman jika ia gagal untuk mematuhi aturan perhiasan di Grand Prix Monaco mendatang, ketika pembebasannya akan berakhir.

"Sa﷽ya suka perhiasan," kata Ben Sulayem. “Saya sangat menyukainya. Tapi di dalam mobil tidak ada pilihan. Orang-꧑orang mengatakan mereka (aturan) belum pernah diterapkan sebelumnya. Jangan tanya kenapa tidak. Orang bisa bertanya kepada rezim lama mengapa demikian.

'Itu terserah dia. Ada denda yang berlaku. Ini seperti jika seseorang me♋laju kencang di jalan - And🉐a tidak dapat menghentikan mereka melakukannya tetapi mereka didenda, bahkan jika itu tidak disengaja.

“Kamu ꩵtidak bisa membiarkan orang pergi karena mereka adalah temanmu. Harus ada sa𒁃tu aturan untuk semua, dan hanya itu.”

Read More