Vettel Sarankan Schumacher ke Aston Martin sebagai Pengganti

Sebastian Vettel telah menyarankan Mick Schumacher sebagai penggantinya di Aston Martin saat ia pensiun dari Formula 1 pada akhir musim 2022.
(L to R): Sebastian Vettel
(L to R): Sebastian Vettel

Sebastian Vettel mengejutkan paddock F1 dengan mengumumkan pensiun jelang Grand Prix Hongaria pada Kamis pagi mel⛎alui akun Instagram yang baru dibuatnya.

Mengutip alasan keluarga, da𝕴n dengan Vettel yang semakin tertarik pada isu-isu sosial yang lebih luas seperti perubahan iklim dan rasisme, mantan pembalap Red Bull d🐈an Ferrari itu mengakhiri kariernya.

Keluarnya Vettel menghadirkan plot terbaru pada silly season F1 deꦜngan satu kursi tersedia di Aston Martin untuk tahun depan.

Rumor yang berkembang mengaitk𓆏an Mick Schumacher𓄧 dengan kursi tersebut, dengan Daniel Ricciardo, Fernando Alonso dan Oscar Piastri juga menjadi kandidat potensial.

(L ke R ): Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team dengan Mick Schumacher (GER) Haas F1 Team di parc ferme. Formula 1
(L ke R ): Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team dengan Mick Schumacher (GER) Haas F1…

Dari semua pembalap yang disebutkan di atas, Schumacher sepertinya menjadi kandidat t🃏erdepan. Khususnya dengan Vettel secara terang-terangan akan merekomendasikan pembalap Haas itu ke pemilik Aston Martin, Lawrenc🌊e Stroll.

“Tentu saja saya berbicara dengan Lawrence dan me🤡ngatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan melanjutkannya,” kata Vettel. "Kami memang mengobrol sangat, sangat singkat tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

"Saya memiliki pendapat saya, saya sangat menyarankan Mick. Saya jelas tidak sepenuhnya ob☂jektif karena saya sangat dekat dengannya, tetapi saya pikir dia adalah pembalap yang hebat.

“Dia seorang pembelajar, dia terus belajar ketika orang 𝓡lain berhenti atau berhenti membuat kemajuan. Jadi dia me✃mang memiliki banyak kualitas tetapi dia juga masih sangat muda.

“Jadi saya tidak tahu. Ini bukan keputusan saya. Jika saya diminﷺta, saya akan memberikan pendapat 🎶saya, tetapi pada akhirnya, tim harus membuat keputusan itu.”

Read More