Horner Akui Intervensi untuk Menarik Verstappen ke Pit

Team Principal Red Bull Christian Horner mengatakan dia mengintrusikan timnya untuk menarik Max Verstappen ketika hujan lebat di Grand Prix Belanda.
Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB19 makes a pit stop. Formula 1 World Championship, Rd 14, Dutch Grand Prix,
Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB19 makes a pit stop. Formula 1 World Championship, Rd…

Verstappen tengah menuju kemena𓃲ngan nyaman lainnya di Zandvoort saat hujan besar menimbulkan kekacauan di tahap penutupan, membuat bendera merah dikibarkan setelah Zhou Guanyu menabrak pe🦂mbatas Tikungan 1 setelah menginjak genangan air.

Remote video URL

Pembalap Belanda itu sempat ragu untuk beralih ke ban Intermediate saat hujan m🎉ulai turun. Namun Horner segera melakukan intervensi, ia berteriak "masukkan dia" ke Race Engineer Verstappen, Gianpiero Lambiase.

“Kami tidak yakin apa yang akan terjadi dengan cuacanya – apakah hanya beberapa titi🌺k saja, apakah🍒 akan berhasil?” Horner menjelaskan.

“Dan pada akhirnya, saya berteriak kepada GP: 'm📖asukkan dia!”

Verstappen mengatasi kedua hujan lebat tersebut untuk mengklaim kemenangan kesembilan 𓄧berturut-turut yang menyamai rekor, menandai kemeꦓnangannya yang ke-11 dari 13 balapan musim ini.

Pemenang lomba Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing merayakan di podium.Kejuaraan Dunia Formula 1, Rd 14, Dutch
Pemenang lomba Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing merayakan di podium.Kejuaraan Dunia…

Horner percaya bahwa strategi timnya yang tepat dalam kondisi yang menantang seperti ini sebagian diseb༒abkan oleh keberuntungan, dan sebagian lagi karena manajemen risiko.

"Saya pikir itu kombinasi keduanya, katanya. "Ada ban🍸yak hal yang mungkin salah. “Kami melihat seruan dibuat sejak awal ketika mobil keluar dari persaingan, dan masuk ke dalam persaingan.

“Tetapi kami telaꦯh melakukan delapan pitstop hari ini dan tim telah menyelesaikan semuanya selain yang diberikan Checo ke😼pada kami sekitar lima detik sebelumnya.

🐷“Jadi, ini merupakan kinerja tim yang luar biasa.”

Read More