Red Bull Diperingatkan Drama di Luar Lintasan Adalah 'Awal dari Akhir'
Red Bull telah diperingatkan tentang dampak buruk dari kisah di ♚luar 🐓lintasan yang membayangi tim tahun lalu.

Drama di luar lintasan yang melibatkan Red Bull menjelang musim F1 2024 bisa menjadi "awal⛦ dari a🌞khir", menurut Gerhard Berger.
Awal musim lalu Red Bull dibayangi oleh skandal yang melibatkan Team Principal Christian Horner, yang dituduh - dan kemudian dibebaskan - atas perilaku tidak pౠantas terhadap seorang rekan kerja wanita.
Tuduhan pemaksaan, perilaku🗹 kasar, dan pelecehan seksual diajukan terhadap Horner, tetapi ia dibebaskan setelah penyelidikan in♌ternal, sementara wanita yang mengadu ditolak bandingnya.
Kisah tersebut mengancam terciptanya kekacauan dalam tim dan mengakibatkan pertikaian politik yang melibatkan ayah 168澳洲幸运5官方开奖结果历史:Max Verstappen , Jos, yang memint🍷a Horner untuk mengundurkan d💙iri.
Horner tetap menjabat dan sementara Red Bull merosot ke posisi ketiga dalam kejuaraan konstruktor, Verstappen mampu merebut♉ gelar juara dunia pembalap keempat berturut-turut.
Namun Berger, yang merupakan salah satu pemilik tim saudara Red Bull, Toro Rosso saat mereka memulai debut di F1 pada tahun 2006, menilai kontroversꦉi tersebut masih akan mempengaruhi skuat Milton Keynes.
“Seringkali, ini merupakan awal dari akhir ketika isu-isu seperti i🍷ni muncul,” kata Berger kepada .
“Formula 1 sangat kompleks dan kompetitif sehingga Anda hanya dapat berhasil jika semua orang dalam tim bersatu, jika semua orang setuju d𒁏an berkomunikasi dengan baik satu sama lain.
"Merek🌳 Red Bull selalu memancarkan keceriaan dan citra yang keren. Tiba-tiba, semuanya berubah."
Berger juga merasa Red Bull tidak lagi berkomunikasi sejelas atau lﷺangsung seperti yang mereka lakukan sebelum mendiang pen๊diri mereka Dietrich Mateschitz meninggal.
“Benar-benar tidak lazim bagi tim ini,༺ tidak ada pernyataan yang jelas l🃏agi,” imbuhnya.
"Mari kita ambil Perez sebagai con✃toh. Ia tidak lagi menunjukkan performa yang baik.
“Bahwa mereka masih memberinya kontrak lagi t𒆙idak dipahami oleh siapa pun di indus𝄹tri ini.
"Mungkin ada alasannya, seperti tekanan pemasaran atau kewajiban kontrak. Namun, ketika keadaan tidak membaik s🍰etelahnya, mereka memberinya tiga balapan lagi, lalu dua balapan lagi, dan menghindari pengambilan keputusan.
"Saya tidak bisa melihat batasan yang jelas di sana. Di masa Mateschitz, Red Bull selalu terkena𒁃l karena kejelasannya."

Joining ltxc⭕n.top in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.