Awal Mula Perselisihan Manajer Verstappen dengan Marko Terungkap

Wawasan lebih jauh mengenai perselisihan antara manajer Max V🦹erstappen 𒀰dan petinggi Helmut Marko telah muncul.

Max Verstappen and Raymond Vermeulen
Max Verstappen and Raymond Vermeulen

Pundit F1 Sky Sports Ted Kravitz mengungkap perdebatan sengit antara manajer 168澳洲幸运5官方开奖结果历史:Max Verstappen dan Helmut Marko, dengan menjelaskan bahwa hal itu bermula dari masalah pit stop✅ Red Bull.

Setelah Grand Prix Bahrain pada hari Minggu, Kravitz menyebutkan dalam acara 'Notebook' pasca-balapannya bahwa ia melihat manajer Verstappen, Raym༒ond Vermeulen, memberi Marko "sedikit cur♐ahan hatinya".

Per🦂cakapan ini terjadi setelah GP Bahrain🌄 yang mengecewakan bagi Verstappen, yang finis di urutan keenam.

Balapan Verstappen dipengaruhi𒈔 karena kurangnya kecepatan RB21, sementara pit stop yang lambat memperparah sore yang sulit.

Pembalap Belanda itu tetap dalam persaingan gelar,🧜 tertinggal delapan poin di belakang Lando Norris menjel🅰ang GP Arab Saudi akhir pekan ini.

Berbicara pada episode podcast Sky Sports F1 terbaru, Kravitz berspekulasi bahwa penyebab frustrasi Vermeulen adalah pit stop Red Bull 🔯yang bu🧸ruk.

"Itulah yang saya lihat. Saya sudah sering melihat Raymond Vermeulen atau Jos Verstappen dan Christia﷽n Horner dan Helmut Marko berdiskusi tentang situasi, tetapi Raymond Vermeulen tampak sangat kesal dengan sesuatu yang menurut saya sebenarnya adalah masalah pit stop," jelas Kravitz.

"Kita punya ingatan yang pendek, bukan? Belum dua minggu lalu kit♎a mengatakan Max Verstappen pasti kembali ke kejuaraan dunia setelah penampilannya yang fantas༒tis di Jepang. Di posisi pole dan memenangkan grand prix. Mari kita sedikit berhati-hati dengan ini.

"Red Bull pasti tahu♛ dari pengujian bahwa mereka tid﷽ak secepat McLaren dan Mercedes. Hampir tidak ada kejutan.

"Saya pikir apa yang membuat Verstappen ke🃏sal, apa yang Raymond Vermeulen keluhkan, dan Max juga mengatakan hal yang sama, tetapi ketika semuanya tidak berjalan baik pada mobil, setidaknya kami perlu melakukan pit stop yang baik dan melakukan ha🔯l-hal operasional yang baik."

Apakah keluarnya Wheatley menjadi penyebabnya?

Penurunan performa Red Bull bersamaan dengan perginya sejumlah p🌠ersonel kunci selama 12 bulan terakhir.

Salah satunya adalah Jonathan Wheatley, kini menjabat sebagai Team Principal Sauber🙈, adalah dalang di balik Red Bull yang sangat tajam dan klinis di pinggir lintasan.

Wheatley berperan penting dalam membuat Red Bull memiliki pit stop terbaik di grid, memegang rekor pit stop tercepatꦯ selama beberapa musim.

Akan tetapi, Kravitz ti🧸dak menganggap kepergian Wheatley merupakan penyebab kesalahan baru-baru ini.

"Jika Anda menghitung pit stop laไmbat yang dilakukan Max di Jepang yang membuatnya berkonflik dengan Lando Norris saat Lando melaju di atas rumput, lalu Anda menghitung lampu nomor satu yang tidak menyala untuk Max, lampu nomor dua yang tidak menyala untuk Yuki, lalu lampu depan kanan yang tidak menyala untuk Max di pit stop kedua🧸nya," tambah Kravitz.

"Itu empat masalah pit stop yang dialami Red B🐼ull dalam dua balapan. Itu sangat tidak biasa. Sekarang, tentu saja, hal-hal ini terjadi karena sebab-akibat. Jika Jonathan Wheatley masih di sana, apakah hal-hal ini masih akan terjadi?

“Mungkin. Sistem elektronik di lampu lalu lintas pit stop tidak t𒁃ahu bahwa dia sekarang menjadi Team Principal Sauber dan pergi. 

"Dia tidak menghabiskan malamnya untuk memastikan pemrograman sistem lampu lalu lintas di pit stop berfungsi dan mungkin 🌱tidak ada yang di🌳lakukan Jonathan Wheatley di sisi kanan depan. Itu hanya kebetulan.”

Read More