Mercedes mencurigai puing-puing yang harus disalahkan atas drama 'kejam' ban F1 GP Inggris

Bos Mercedes Formula 1 Toto Wolff mencurigai kerusakan ban yang “kejam” di Grand Prix Inggris disebabkan oleh pu🔯ing-puing di trek.
Sku🐬ad juara dunia sedang mencari jalan untuk mendaratkan finish 1-2 yang nyaman di Silv♓erstone sampai tim itu terkena dua pukulan.
Dengan hanya tiga lap tersisa, Valtteri Bottas🌺 mengalami pukulan di kiri depan dan terpaksa melakukan pemberhentian tak terjadwal yang membuatnya kehilangan poin, sebelum Hamilt🦹on mengalami kegagalan serupa di lap terakhir.
Hebatny⛎a, Hamilton mampu pulang dengan pincang hanya dengan tiga ban yang membengkak untuk mengklaim keꦫmenangan ketujuhnya di Grand Prix Inggris di Silverstone dan kemudian memimpin 30 poin atas Bottas di kejuaraan.
"Itu kejam," kata Wolff. “Valtteri berada di urutan kedua, tidak kehilangan terlalu banyak poin dari Lewis untuk kejuaraan, dan sangat bagus untuk kami di kejuaraan kon💞struktor.
"Pada saat k💛ami menetap di akhir balapan yang 'membosankan', pulang dengan satu-dua ini, ada drama dan kemudian ketika saya menyadari bahwa Valtteri benar-benar berada di ujung𒐪 trek yang salah dengan kegagalan, itu cukup sulit untuk ditelan.
“Saya pikir [ban] kiri depan adalah yang paling banyak dipalu, dan karenanya lebih rentan juga terhadap puing-puing. Ada ba⛄nyak potongan karbon di trek setelah [Kimi] Raikkonen pergi.
"Kami melihat beberapa bagian d꧅ari mobil, bagian dari sayap depan di trek, jadi kami tidak akan perꦍnah tahu tapi saya kira Pirelli akan menganalisisnya."
Dan Wolff berpenꦍdapat bahwa drama yang terlambat itu mendukung peringatannya yang berulang kali tidak membiarkan rasa puas diri merayap di Mercedes, meskipun posisinya yang tampaknya d⛦ominan.

"Saya tahu bahwa saya mendapat banyak kritik ketika saya menunjukkan bahwa peristiwa angsa hitam terjadi, bahwa begitu Anda mengira semuanya l💟ancar, dan Anda hanya meluncur menuju matahari terbenam, hal-hal ini bisa terungkap," jelasnya.
"Kami bisa dengan mudah kehilangan dua mobil hari ini, kehilangan poin, dan kemudian keunggulan poin akan hilang dalam sedetik. Kami masih 𓃲memiliki mobil tercepat di Silverstone, tetapi pulang dengan poin nol.
"Inilah y🥀ang selalu saya tunjukkan, kejuaraan belum berakhir hingga secara matematis muꦺstahil bagi orang lain untuk mengejar kami, dan balapan belum berakhir sampai bendera diturunkan.
"꧅Saya tidak senang prediksi saya terkadang menjadi kenyataan bagi kami. Tapi itu juga yang saya suka t♈entang balap motor, bahwa itu sangat tidak terduga sampai akhir."