Martin Akui Dirinya 'Kehilangan Gelar' di Mandalika

Jorge Martin mengaku ingin mempermalukan rivalnya di MotoGP pada musim 2023, namun hal itu menyebabkan dirinya 'gagal' saat berusaha mengalahkan Francesco Bagnaia untuk menjadi juara.
Jorge
Jorge

Pembalap Pramac itu tampil dominan di sebagian besar m𝔉usim ini, terutama paruh﷽ kedua tahun ini di mana 10 dari 13 kemenangannya diraih - termasuk balapan sprint MotoGP.

Faktanya, setelah memenangkan sprint di Mandalika, Martin mengambil alih posisi terde𒁏💫pan untuk pertama kalinya dalam karirnya, namun kehilangan posisi tersebut 24 jam kemudian ketika ia tersingkir dari posisi terdepan.

Dan balapan itulꦍah ya𝓡ng masih menghantui Martin, dan meyakini ia kehilangan gelar karena kesalahan itu.

Berbicara di TV Spanyol Antena3, Martin berkata: “Dalam beberapa balapan terakhir tekanannya sangat tinggi dan apa pun yang salah, saya mendukung mereka [tim]. Itu bukanlah periode yang membahagiaka♊n dan kegugupan saya 𝔍tercermin di tim.

“Saya me🦩ngerti bahwa sikap itu tidak akan berhasil. I🌜tu adalah sebuah pelajaran penting. Saya rasa saya tidak kehilangan gelar di Valencia.

“Yang masih menyakitkan saya ad🌟alah balapan di Indonesia. Saya memimpin den✅gan keunggulan tiga detik dan dengan hasil itu, mungkin saya akan memenangkan kejuaraan dunia.

“Merasa begitu superior saat itu dan ingin mempermalukan lawan, membuat saya ga💯gal. Saya belajar bahwa Anda bisa memenangkan 👍perlombaan dengan selisih satu atau dua persepuluh detik, poinnya tetap sama.”

Meski menjadi bagian dari keluarga Ducati, jelas Martinও💙 tidak berminat untuk puas di posisi kedua melawan Bagnaia dan tim pabrikan.

Membahas hubungannya dengan pebalap꧙ lain, Martin mengatakan hanya ad🌺a satu pebalap yang berbeda dengannya dalam hal cara dia membalap.

Martin mꦓenyatakan: “Saya hanya cocok denga൩n Aleix [Espargaro]. Ini hampir seperti hubungan persaudaraan di antara kami.

“Dia menjagaku sejak aku berumur 16 tahun. Aku tid🌺ak berpura-pura berteman🌌 dengan orang lain, mereka adalah rivalku.

“Men⭕yalip Aleix tidak sama dengan menyalip orang lain, saya akan berusaha sekuat tenaga, namun saya tetap menghormati karena kami mempertaruhkan hidup kami, ini adalah olahraga yang berbahaya, meskipun saya yang pertama tidak pernah mundur dari tantangan.”

Read More