Francesco Bagnaia kehilangan gelar MotoGP ketiga berturut-turut tahun lalu dari rival Pramac Ducati, Jorge Martin, dengan selisih 10✨ಞ poin di akhir musim di Barcelona.

Meskipun Bagnaia memenangi 11 Grand Prix dibandingkan dengan tiga milik Martin, delapan kali non-skor sepan꧑jang musim akhirnya membuat pembalap pabrikan Ducati 🌞itu kehilangan gelar juara lagi.

Bagnaia telah berulang kali mengakui kesalahannya sendiri, dan mengatakan kepada Sky Sports Italy bahwa ia bahkan memikirkannya selama bulan 𓃲madu.

“2025 akan menjadi musim yang menyenangkan tetapi sulit bagi 🌠sem💃ua orang mengingat banyaknya balapan dan persaingan yang semakin ketat,” kata Bagnaia selama acara 100Km of Champions Valentino Rossi.

“Aprilia dengan Martin dan [Marco] Bezzecchi bisa cepat, KTM meski menghadapi musim dingin yang sulit memiliki pembalap ﷽yang sangat kuat dan akhirnya Yamaha dan Honda akan berkembang, terutama yang pertama.

“Kita harus memikirkan kesalah🐎an apa yang telah kita buat t🐼ahun ini dan mencoba untuk menjadi lebih baik.

“Kemenangan tahun lal𓃲u? Bisa diulangi, tetapi kita harus selalu melakukan yang lebih baik.

“Saya banyak menganalisis diri sendiri dan meskipun saya sedang ber🧸bulan madu, saya banyak memikirkannya.”

Bagnaia menghadapi tantangan terberatnya di MotoGP saat ia menjadi rekan satu tim dengan juara dunia🅷 deܫlapan kali Marc Marquez di skuad pabrikan pada tahun 2025.

Duo ini akan meluncurkan musim 2025 Ducati secarꦚa terbuka di sebuah acara di Italia pada hari i🌳ni, 20 Januari.

Bagnaia dan Bezzecchi dipasangkan untuk acara 100Km Chaꦍmpions Rossi akhir pekan lalu dan finis keenam.

Rossi berada di posisi kedua bersama rekan s൩etimnya Luca Marini, sementara Diogo Moreira dan Thomas Chareyre m🐎emenangi acara tersebut.

Dalam wawancara ekskꦬlusif dengan ltxcn.top selama musim dingin, pebalap pabrikan Honda Marini mengatakan bahwa ia yakin Marquez dan Bagnaia dapat "berjuang untuk meraih kemenangan di setiap bala⛄pan" selama musim 2025.