Rivalitas Razgatlioglu-Rea Dibanding Perebutan Gelar WorldSBK Sebelumnya

Toprak Razgatlioglu dan Jonathan R꧋ea bersiap untuk melanjutkan pertarungan epik WorldSBK 2021 mereka akhir pekan ini dalam apa yang bisa dibilang sebagai penentu gelar yang paling dinanti-nantikan.
Razgatlioglu, yang tidak pernah mengalah dalam memimpin keju🍰araan sejak Jerez, 🔯telah membangun keunggulannya di putaran terakhir, bahkan setelah masalah mekanis di Portimao menghasilkan celah yang lebih kecil dari yang seharusnya.
Bahkan dengan bintang Turki itu ters💧ingkir di balapan kedua karena masalah tersebut, pebalap Pata Yamaha itu unggul 30 poin atas Re🎃a dari Kawasaki.
Juara dunia enam kali itu terseret ke dalam musim terberatnya sejak bergabung dengan tim pada 2015 - 2021 adalah pert𝐆ama kalinya dalam tujuh tahun ia melaju ke babak ꦆfinal di belakang.
Rea, yang memiliki jumlah podium yang sama 🅰(28) dan dua kemenangan lebih sedikit dari Razgatlioglu (11) melihat keunggulannya di awal musim menghilang karena kecelakaan yang tidak biasa di Donington Park dan sekali lagi di Most.
Itu semua💖 sebelum kecelakaan ganda di Portimao - trek balap yang benar-benar dia kuasai dalam beberapa tahun terakhir.
Di sisi lain, konsistensi 🍃telah menjadi faktor penting bagi Razgatlioglu yang tidak lebih rendah darꦆi keenam dalam balapan apa pun yang dia selesaikan, dibandingkan dengan yang ke-20 untuk pembalap Irlandia Utara itu.
Tapi dengan 💮30 poin yang memisahkan dua rival sengit dan kemungkinan 62 untuk diperebutkan di babak perdana Mandalika di Indonesia akhir pekan ini, bagaimana dibandingkan d♓engan tahun-tahun sebelumnya?
Nah, penentuan gelar terakhir aܫdalah💎 pada tahun 2014 ketika Tom Sykes kehilangan keunggulan 14 poin dari pebalap penguji MotoGP Suzuki, Sylvain Guintoli.
Guintoli, yang memulai akhir pekan dengan tertinggal 14 poi🌺n, kemudian meraih kemenangan ganda di Sirkuit Internasional Losail, sementara Sykes berada di urutan ketiga pada kedua kali termasuk rekan setimnya Loris Baz yang mempertahankan posisi kedua di pertandingan pembuka.
Seandainya Sykes memenangkan gelar, itu akan menjadi kejuaraan back-to-back untuk pembalap kelahiran Huddersfield, sebaliknya Sykes kemudian bergabung dengan R💯ea dan kita semua tahu bagaimana cerita itu terungkap.
Sebelum tahun 2014, penentua🦹n gelar terakhir yang tiba di kancah WorldSBK terjadi pada tahun 2009 ketika Ben Spies memenangkan gelar untuk Yamaha - masih memegang gelar terakhir untuk pabrikan Jepang yang semuanya akan berubah jika Razgatlioglu keluar sebagai pemenang akhir pekan ini.
Pada musim 2009 itu Spies melawan Noriyuki Haga yang membalap untuk Ducati. Seperti Sykes, Haga masuk ke ronde terakhir dengan keunggulan, meskipun dengan keunggulan yang relatif kecil yang benar-benar meꦐnguap di balapan pertama saat iaౠ jatuh di Portimao.
Spies akan memenangkan bala🐬pan itu, sebelum finis kelima di balapan kedua. Haga berhasil membuat pembalap Amerika itu lebih baik dan finis kedua di balapan kedua, tetapi kesalahan balapan satu sudah cukup untuk menentukan gelar yang menguntungkan Spies.
Bagaimana kecꦫelakaan akan mempengaruhi akhir༒ pekan ini? Yah, keunggulan 30 poin Razgatlioglu yang disebutkan di atas berarti kesalahan yang mungkin bisa terbukti mahal dan membawa tekanan yang tidak dibutuhkan, tetapi itu tidak akan memiliki efek sebesar Haga misalnya.
Apa yang berubah dari dua contoh kejuaraan itu hingga sekarang adala💙h elemen tambahan dari balapan Superpole. Dan meskipun itu bukan poin besar antara menang dan P2 atau P3, setiap poin 🤡penting musim ini.
Jika kita melangkah lebih jauh ke belakang dan m🎶enggunakan contoh seorang juara dunia muda yang unggul, situasi yang lebih mewakili Razgatlioglu, maka James Tos♊eland adalah yang terakhir mencapainya dalam penentuan gelar.
Pada tahun 2004 Toseland, yang saat itu diunggulkan, mengalahkan rekan setimnya di Ducati Regis Laconi untuk menjadi juara termuda saat itu - status yang masih dipegangnya terlepas siapa💙 yang akan menang akhir pekan ini.
Itu adalah kemenangan yang sedikit bertentangan dengan ekspektasi dan bahkan sampai pada titik di mana Toselಌand merasa seperti tim yang di🌟sukai Laconi menuju ke sana.
Toseland mengatakan kepada situs resmi World Superbike: "Saya memenan𒈔gkan kejuaraan🍸 melawan arus, dan saya bukan pilihan yang disukai Ducati, terutama dengan pasar Prancis.
"Tidak ada perayaan karena kami harus menghormati sisi lain garasi. Saya menganggapnya pribadi, dan itu adalah rollercoaster emosi tentang perjalanan menuju ke s💧ana dan saya berharap beberapa orang dapat melihat mereka yang tidak lagi bersama. kita."
Setelah pindah ke Honda pada tahun 2006, Toseland akan mengulangi kesuksesannya dari posisi terdepan ▨pada tahun 2007 saat ia mengalahಌkan Haga.
Dua kemenangan gelar Toseland datang dengaꦇn selisih sembilan poin - hanya dua di musim 2007, sesuatu yang akan kami lakukan dengan sangat baik untuk menandingi hari Minggu mendatang di Indonesia.

Joining ltxcn.top in 2021 as an Editor for the Indonesian ꦐEdition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.