Hamilton serukan keragaman di F1

Meningkatkan keragaman di Formula 1 rupanya jadi prioritas jangka panjang Lewis Hamilton.
Hamilton serukan keragaman di F1

Enam kali juara dunia itu sudah beberapa kali mengutarakan keprihatinannya soal kurangnya keragaman dalam balap mobil jet darat. Musim lalu, ia bah🌼kan bekerja sama dengan FIA untuk membantu mওemperbaiki situasi ini.

Hamilton tumbuh di Stevenage. Ia sebelumnya telah terbuka tentang pelecehan rasis yang dialaminya semasa 𒉰kecil, terutama saat menuju karier profesional di motorsport.

Pebalap Mercedes itu pun mengaku sudah melakukan banyak diskusi demi menca🌠ri tahu apa yang bisa dia lakukan untuk membantu. Namun, ia m🍰erasa F1 tak selaras dengan tujuan pribadinya.

Saya pikir ke mana perginya motorsport. Jik𒉰a Anda melihat Formula 3, itu tidak sama seperti dulu♏,” jelas Hamilton pada Grand Prix Abu Dhabi lalu.

For♌mula Renault bukanlah batu loncatan seperti dulu. GP3, GP2, [kini bernama F3 dan F2], hal-hal itu semakin mahal terus menerus, dan umumnya tidak perlu.

“Karting semakin ma⭕hal, tetapi itu tidak benar-benar perlu. Sekali lagi, itu karena kepala bisnis tidak selaras dengan proses pemikiran saya.

Jadi saya hanya mencoba berpikir tentang apa yang bisa saya lakukan, dan keragaman adalah masalah berkelanjutan, dan akan terus menjadi masalah dalam waktu lam✱a, serta hanya ada jumlah tertentu yang bisa saya lakukan.”

Hamilton kemudian menambahkan: “Saya mencoba untuk berpikir tentang apa yang sebenarnya bisa saya lakukan dan kerjakan, dan bagaimana saya bisa bekerja dengan F1, darꦉipada hanya menjadi tanda centang pada daftar hal-hal yang juga kita lakukan - sering dilakukan oleh bꦛisnis, dan sebenarnya memiliki sesuatu yang benar-benar diimplementasikan dan membuat perbedaan.

“Jadi saya masih berusa♍ha memahami itu♋. Tapi ini prioritas utama saya dalam hal apa yang ingin saya lakukan untuk jangka panjang.”

Al♈exander Albon – kelahiran Inggris dan bꦜerkompetisi dengan kewarganegaraan Thailand – merupakan pebalap kedua Thailand y𓄧ang membalap di F1, serta yang pertama sejak Pangeran Bira pada 1954.

Pebalap Red Bull itu memperhatikan, bahwa ada peningkatan minat yang besar terhadap F1 di Thailand dan berharap kehadirannya di grid akan terus meningkatkan popularitas kejuaraan balaꦜp mobil ini di Asia.

Saya pikir ini dimulai cukup awal melalui karting dan hal-hal sepert꧟i itu karena sebagian besar dilakukan di Eropa,” ucapnya.

Tentu saja sangat mahal untuk mengirim a💝nak Anda ke Eropa untuk balapan, tetapi di situlah kompetisi. Cukup sulit♛ untuk mendapatkan pebalap dari tempat lain.

“Anda bahkan melihat tidak ada pebalap Amerika. Sulit da๊lam hal itu untuk mendapatkan persaingan.

“Itu𒉰 sedan𝓰g terjadi, mengarah ke sana dan bahkan di Thailand ada beberapa anak muda yang datang dan terlihat sangat menjanjikan. Semoga kami akan melihat lebih banyak orang Asia.

Saya sudah berada di Thailand sepanjang tahun ketika saya bisa♚ dan setiap kali saya pergi ke sana, [minat] itu semakin besar.

“Ini sangat menarik dan saya ingin ada lebﷺih banyak orang🐭 dari Thailand yang terlibat dalam F1.

Read More